[The AsiaN Video for Indonesian] Sekolah Untuk Para Ayah di Korea Selatan

Halo! Saya Meidyana Rayana dari Indonesia.

Beberapa tahun lalu, Oh Jung-Hun mendaftar di sekolah untuk ayah yang dijalankan oleh sebuah lembaga nirlaba, yang mengeluarkan sertifikat kehormatan setelah menyelesaikan kursus.
Oh mendaftar sebab saat itu dia seang menghadapi berbagai permasalahan menghadapi anaknya yang mencapai usia remaja.

“Bahkan, saya selalu mengatakan kepada anak saya pesan yang sama bahwa setiap ayah Korea dipaksa bekerja seperti budak untuk memberikan rezeki di masa-masa ekonomi sulit.” Ungkap Oh dalam artikel yang ditulisnya untuk Korea Times.

“aku sadar pada saya bahwa dibutuhkan lebih banyak waktu dan energi untuk menjadi ayah yang “berkualitas”, tulis Oh.

Ketika ia hendak mencuci kaki anaknya sebagai bagian dari program sekolah, anaknya mencoba untuk menariknya dari tangannya dengan malu-malu. Seperti kebanyakan peserta lain, ayah dan anak, keduanya tidak bisa menahan tangis karena rasa syukur dan rasa bersalah.

Sambil melihat wajah satu sama lain oleh cahaya lilin, Oh dan ayah lainnya membacakan surat yang menunjukkan sumpah di mana mereka akan terlahir kembali sebagai seorang ayah yang penuh kesetiaan, keramahan dan tanggung jawab.

“Saya menyelesaikan semua program sekolah ayah sebagai lulusan ke-27. Saya menerima kata-kata ucapan selamat dan seikat bunga dari anakku dan memeluknya. Mengapa aku tidak memeluknya seperti itu sebelumnya, daripada mendorong dia untuk berdiri tegak dengan menepuk bahunya? Lama setelah menyelesaikan kursus, saya masih tidak tahu mengapa ayah Korea tumbuh terasing dari keluarga mereka.

Dimana oasis untuk ayah Korea yang lelah untuk disembuhkan dan bersantai?” tulis Oh sebagai penutup artikelnya.

Berita menarik lainnya dapat anda baca di situs The AsiaN di theasian.asia

Terima kasih.

news@theasian.asia

Search in Site