Negara Mendesak untuk meningkatkan angka kelahiran ke 1.8
Halo Apa kabar? Saya Meidyana Rayana, saat ini bermagang untuk The AsiaN. Di website The Asian, anda dapat mengkases berita-berita dunia, salah satunya dari Korea Selatan.
Pada 11 Juli lalu merupakan hari populasi dunia yang diresmikan pada 1987 untuk menandai populasi global yang mencapai 50 miliar jiwa.
Organisasi Think tank Korea Selatan pun meluncurkan hari populasi Korea selatan pertama pada Rabu lalu.
Institut Kesehatan dan Hubungan Sosial Korea (KIHASA) merekomendasikan pemerintah untuk mendorong angka kelahiran ke angka 1,8 pada 2045. Pada 2011, angka kelahiran Korea Selatan berada di 1,24.
Pemerintah meluncurkan Hari Populasi pada Agustus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan efek politik, ekonomi dan social yang akan dihadapi Korea akibat ketidakseimbangan populasi dan untuk mengatasi angka kelahiran yang rendah dan populasi yang menua.
Dikhawatirkan bahwa masalah kekurangan populasi produktif yang parah akan terjadi sejak 2042 dan seterusnya.
Untuk itu mereka menyarankan peningkatan tiga kali lipat untuk tunjangan keluarga dan tunjangan pengasuhan, untuk mendorong angka kelahiran. Presiden KIHASA juga menyarankan pemerintah dan swasta untuk bersama membuka lebih banyak lapangan pekerjaan serta menyediakan bantuan Negara untuk perumahan bagi pasangan pengantin baru.
Populasi Korea melewati angka 50 juta pada bulan yang lalu, namun KIHASA memprediksi angka tersebut akan jatuh hingga 49,81 juta pada 2045, sekitar 170,000 jiwa kurang dari jumlah populasi optimal yaitu 49,98 juta jiwa.
Untuk mengakses berita lainnya, anda dapat membacanya di website kami, theasian.asia.
Terima kasih!